Tuesday, May 17, 2011

Tipo meluap, semangat tak surut..


Way Tipo, Sub DAS Way Seputih yang terletak di Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah tepatnya di kampung Sinar Banten selalu memberikan cerita yang memilukan tiap tahun, terutama di waktu musim penghujan. Sungai Tipo di Kampung Sinar Banten memiliki panjang 10 km, dimanfaatkan airnya untuk pertanian irigasi sentengah teknis, sebagai pengairan pada kolam dipinggir sungai, sebagai sumber pengairan pada perkebunan kelapa sawit dan penambagan pasir galian C.

Kondisi tanaman penyangga di kanan kiri sungai (Kakisu) Way Tipo sudah tidak rimbun lagi, serta longsor dan sendimentasi yang tinggi mengakibatkan terjadinya banjir setiap tahunnya. Terkadang Way Tipo juga merupakan tempat untuk mengalirkan limbah akhir pabrik pengolahan sawit (CPO) milik salah satu perusahan BUMN pada saat kanal penampung melebihi kapasitas daya tampung limbah.

Kejadian banjir memberikan dampak kerugian pada sektor pertanian tanaman pangan, karena banjir tersebut bisa menggenagi 178 ha lahan sawah milik warga. Banjir juga menggenagi puluhan rumah terutama di kampung Sinar Banten. Masyarakat Kampung Sinar Banten tidak pernah surut semangat untuk berusaha mengurangi dan menaggulangi kondisi banjir akibat luapan Way Tipo.

Upaya untuk menyadarkan kembali masyarakat untuk menjaga dan melestarikan wilayah sempadan sungai sebagaimana mestinya terus digalakkan dengan menanami kembali tanaman penyangga dan pengaturan tata guna lahan yang baik agar supaya luapan Way Tipo dapat terkendalikan.

6 comments:

della said...

Masyarakat Kampung Sinar Banten tidak pernah surut semangat untuk berusaha mengurangi dan menaggulangi kondisi banjir akibat luapan Way Tipo.

TANYA:
1. USAHA APA YG DILAKUKAN MASYARAKAT?
2. IRIGASI SETENGAH TEKNIS TUH APA PENJELASANNYA?

Febrilia said...

Buta Mbak Della,

1. Usaha yang dilakukan bersama dengan mengajak masyarakat mengembalikan fungsi sempadan sungai sebagai zona pelindung, dengan menanam pohon-pohon pelindung. Bersama-sama dengan stekholder menata tentang tata ruang atau tata guna lahan di kawasan DAS dan cara mengurangi tingkat sendimentasi.

2. Irigasi setengah teknis yaitu sawah berpengairan teknis akan tetapi pemerintah hanya menguasai baangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, dan jalur irigasi lanjutan tidak diukur atau dikuasai pemerintah , lebih diserahkan kepada petani pengguna air untuk dikelola.

Febrilia said...

Maaf Buat Mbak Della bukan Buta (salah ketik)

della said...

terimakasih mbak febri atas responnya. kalau mau dibandingkan, berapa besar jumlah masyarakat yg sadar akan fungsi sempadan sungai dgn masyarakat yg tidak sadar? 50 - 50?

apakah irigasi setengah teknis lebih menguntungkan buat petani dibanding irigasi teknis?

Febrilia said...

Mengajak dan Membangun kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan dan pengelolaan sungai atau DAS dengan baik dan lestari bukan lah hal yang mudah yang penting adalah kita selalu berupaya dan tak bosan untuk selalu mengorganisir dan mensuport untuk bersama-sama masyarakat kembali peduli untuk keberlanjutan DAS..mau kita 100 % tapi diawali dengan 20:80 adalah hal yang tidak siasia, karena kita semua berupaya..

Irigasi setengah atau pun irigasi teknis penuh semua menguntungkan buat petani, mau kita kan pemerintah membangun infrstruktur air yang baik klo bisa teknis total semua..tapi harus melihat kembali pada kondisi wilayah tersebut apakah memungkinkan untuk dibuat saluran teksis total, jangan sampai salah perencanaan atau salah bangun yang yg malah tak bisa bermanfaat dan buang-buang anggaran.

Moes Jum said...

Gimana kalo teman2 mulai aja menanami pohon2 di sepanjang bantaran Way Tipo. Kalo bingung cari bibit pohon, coba aja hubungi temen Telapak di Pekandangan, keliatannya gak sulit tuh cari bibit pohon beringin atau bambu yg gak usah pake beli.

Yaahh itung2 memulai dari yg paling sederhana namun penting, walau biasanya malas dilakukan orang.